Proposal PTK


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan langkah awal untuk membentuk krakter dan menemukan minat dan bakat anak. Perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat mempengaruhi berbagai bidang kehidupan sehingga menuntut kita untuk dapat mengantar anak - anak kita siap tumbuh belajar sesuai minat dan bakat yang mereka miliki.
Salah satu Fakta yang tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan pada umumnya masih minim akan pemilihan metode yang tepat sehingga tujuan utama pendidikan belum tercapai dan menyebabkan minat dan motivasi belajar siswa sangat rendah.
Agar minat belajar anak meningkat maka pemilihan metode yang tepat harus menjadi perhatian guru. Hal ini sangat relevan dengan tgas guru dan mengenali perbedaan individu peserta didik, sehingga proses pembelajaran tercipta dengan kondisi kondusif, inovatif, kreatif dan selalu berpegang pada pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan model belajar yang berpusat pada anak, untuk meningkatkan semangat belajar dan mengetahui minat dan bakat anak.
Model Pembelajaran ini akan memudahkan anak untuk berkreasi dan berekspresi sesuai dengan keinginan dan akan membuat guru lebih mudah mengetahui minat dan bakat mereka.

B.  PERUMUSAN MASALAH
Dari uraian latar belakang diatas penulis merumuskan masalah yaitu :
Apakah pembelajaran model jigsaw yang berpusat pada anak dapat memudahkan guru untuk mengetahui minat dan bakat anak RA khadijah 46 Bengkak Wongsorejo Banyuwangi Kelompok B1.

C.  TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui minat dan bakat kelompok B1 di RA Khadijah 46 Bengkak Wongsorejo Banyuwangi.
D.  MANFAAT
1.   Untuk mengetahui minat dan bakat anak
2.   Sebagai sarana meningkatkan kreatifitas dan kompetensi guru


BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HEPOTESIS

A. LANDASAN TEORI
1.   Belajar
a. Hakekat belajar
Dalam Kamus umum Bahasa Indonesia, Belajar berarti usaha (terlatih) supaya mendapatkam suatu kepandaian. Menurut Soemadi Suryabrata (1993) Belajar mengandung tiga pengertian, yaitu belajar itu membawa perubahan, perubahan itu pada pokoknya didapatkan kecakapan baru, dan perubahan itu terjadi karena usaha sadar.
         Belajar merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh siswa untuk mencapai tujuan. Winkel (1984) mengatakan bahwa belajar adalah suatu aktifitas mental dan psychis  yang belangsung dalam interaktif dalam lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap. Selanjutnya Sukirin (1984) mengatakan bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang disengaja untuk merubah tingkah laku sehingga diperoleh kecakapan baru.
         Menurut Malik (2001) Belajar merupakan proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat akan tetapi lebih luas dari hal itu, yaitu mengalami hasil belajar bukan sutau penguasaan hasil belajar, melainkan pengubahan kelakuan. Selanjutnya Mamalik (2002) mengatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relative mantap berkat latihan dan pengalaman.
         James Witaker dalam Sumanto, 1998 belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Jadi dalam proses pembelajaran diharapkan siswa mendapat pengetahuan dan pengalaman baru.
b.   Hasil Belajar
Hasil belajar adalah angka atau nilai yang menggambarkan kemampuan seseorang yang meliputi aspek kognitif, efektif dan psykomor yang digambarkan melalui perilaku, kinerja yang diperoleh melalui hasil tes ( Drs. Syamsuri, M.Pd , PTK 2007)
Menurut Gagne yang diambil dari Badawi (1987) mengatakan bahwa hasil belajar dapat diukur dengan menggunakan tes karena hasil belajar berupa ketrampilan intelektual, srategi kognitif, informasi verbal, ketrampilan, nilai dan sikap.
2.   Pembelajaran
a.   Hakekat Pembelajaran
Pembelajarn merupakan strategi belajar yang berusaha mengembangkan seluruh potensi peserta didik dari aspek kognitif, efektif dan psikomor. Pembelajaran juga merupakan integrasi dari beberapa strategi pembelajaran lain, diantaranya collaborative learning, effiktif learning, dan discussion learning ( Syamsuri, PTK 2007)
b.   Model Pembelajaran
Model pembelajarn adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film, computer, kurikulum dan lain-lain ( Joyce, 1992;4)
Selanjutnya Joyce mengatakan bahwa setiap model pembelajaran untuk membantu peserta didik sedemikian rup sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
Adapaun Sukamto dkk mengemukakan maksud dari model dari pembelajaran adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman dalam merancang pembelajaran dalam aktifitas belajar mengajar, hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Eggen dan Kauchak bahwa model pembelajaran memberikan kerangka dan arah bagi guru untuk mengajar.
c.   Pembelajaran Jigsaw
Pembelajaran Jigsaw adalah suatu cara pembelajaran dimana peserta didik dikelompokkan kedalam tim yang beranggotakan 5 atau 6 orang yang mempelajari materi akademik yang telah di bagi menjadi beberapa sub materi dalam bentuk teks, dan setiap peserta didik bertanggung jawab untuk mempelajari suatu bagaian dari bahan akademik tersebut (Nurhadi, AG Senduk,2003;64)

B.  KERANGKA BERFIKIR
Pemilihan model pembelajaran yang tepat hendaknya menjadi perhatian bagi para guru, menentukan metode yang tepat akan berdampak positif bagi proses pembelajaran, yaitu meningkatnya hasil prestasi hasil belajar siswa.
Model pembel;ajarn jigsaw diharapkan mampu membantu meningkatkan prestasi hasil belajar siswa, karena metode ini peserta didik dituntut untuk dapat aktif dalam mencari dan menerima informasi serta dapat bekerja sama antar teman, sehingga akan dapat mengurangi beban pada dirinya dan memudahkan menerima serta memahami suatu konsep baru.
Berdasarkan kajian teori diatas diduga dengan menerapkan model pembelajaran jigsaw maka minat dan bakat akan diketahui.

C.  HEPOTESIS TINDAKAN
Berdasarkan kajian dalam penelitian tindakan kelas ini, maka hepotesis tindakan dapat dirumuskan sebagai berikut :
Ditemukan minat dan bakat melalui  melalui model pembelajaran jigsaw di kelompok B1 RA Khadijah 46 Bengkak Wongsorejo Banyuwangi.



BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.  SETTING PENELITIAN
1.   Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan bulan Januari sampai dengan April 2012 atau pada akhir semester II tahun Pelajaran 2011/2012. Hal ini dikandung maksud agar waktu dalam penelitian dan pemberian tindakan bisa maksimal dan sebagai acuan bagi orang tua untuk mengetahui minat dan bakat anak sebelum melanjutkan ke jenjang berikutnya.
2.   Tempat Penelitian
Tempat penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di RA Khadijah 46

B.  SUBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian tindakan kelas ini dilakukan terhadap anak kelompok BI sebanyak 26 anak, dengan pertimbangan bahwa subjek yang akan di teliti yakni kelompok B1 yang merupakan jenjang kelas yang nantinya akan melanjutkan ke jenjang berikutnya, sehingga di harapkan dengan adanya dengan adanya penelitian ini minat dan bakat anak dapat di ketahui.

C.  SUMBER DATA
Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa yang dipilih sebagai sumber data penelitian, yang didasarkan atas ketercapaian dalam penguasaan metode pembelajaran.

D.  TEHNIK DAN ALAT PENGUMPUL DATA
1.   Tehnik Pengumpul Data
Adapun tehnik pengumpul data yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut :
a.   Tes
Tes merupakan alat atau prosedur untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dengan cara dan aturan-aturan yang udah ditentukan (Arikunto,2001;53).
Jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah ulangan harian siswa yang berbentuk uraian.
b.   Observasi
Dalam penelitian ini, observasi digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara pengamatan secara langsung terhadap proses pembelajaran dikelas, baik dari aspek siswa, guru, model pembelajaran ataupun aspek lingkungan kelas yang mendukung proses pembelajaran.      
2.   Alat Pengumpul Data
Alat pengumpul data yang digunakan peneliti berupa :
a.   Butir soal tes
b.   Lembar observasi

E.  VALIDASI DATA
Melihat perlakuan yang sama terhadap siswa melalui pemberian materi dan kegiatan pembelajaran dampaknya tidak di ketahui minat dan bakat siswa secara khusus dan minat belajar anak sebagian rendah.

F.   ANALISA DATA
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis diskriptif komparatif, yaitu membandingkan minat dan bakat anak sebelumnya.

G.  INDIKATOR KINERJA
Indikator kinerja merupakan kondisi akhir yang diharapkan sebagai tolak ukur keberhasilan perbaikan sebuah pembelajaran.
Adapun indikator kinerja yang diharapkan adanya perubahan.
       H.  PROSEDUR PENILITIAN
Desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakanmetode penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus, Tiap-tiap siklus terdiri dari empat tahab, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
1.   Perencanaan
a.   Mengadakan pertemuan konsulidasi dengan Kepala Madrasah, guru dan sumber lain yang terkait.
b.   Membuat persiapan pembelajarn meliputi; silabus, SKH, bahan, media dan alat pembelajaran lainnya
c.   Menyusun instrumen penelitian meliputi, soal tes, lembar penilaian, lembar observasi.
2.   Tindakan
Siklus 1
a.   Kegiatan pembelajaran dan observasi
b.   Guru Memberi pilihan kegiatan kepada siswa
c.   Siswa memilih kegiatan sesuai dengan keinginan
Siklus II
a.   Kegiatan pembelajaran dan observasi
b.   Menjelaskan macam – macam kegiatan.
3.   Observasi
Pada saat observasi, peneliti dibantu oleh teman sejawat untuk mengamati proses pembelajaran guru dan siswa, mengamati guru dalam penggunaan model pembelajaran jigsaw.
Bentuk lembar observasi menampilkan aspek dari proses yang diamati yang meliputi
·    Perhatian siswa terhadap pelajaran
·    Kesesuaian materi dengan model pembelajaran
·    Semangat siswa dalam melakukan tugas-tugas belajar
·    Reaksi siswa terhadap stimulus yang diberikan guru

4.   Refleksi
Pada tahab refleksi dilakukan untuk mengkaji kembali hasil observasi yang kemudian dianalisa untuk mengetahui berhasil tidaknya siklus I dan II. Dalam hal ini peneliti akan mengetahui kegiatan-kegiatan yang telah tercapai atau yang belum dicapai pada tahab pelaksanaan tindakan dan observasi.
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahab refleksi yaitu menganalisa, menjelaskan dan mengumpulkan hasil observasi, hasil tes siswa yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah dengan penggunaan pembelajaran dengan model jigsaw dapat meningkatkan mengetahui minat dan bakat anak.


BAB  IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.   DISKRIPSI KONDISI AWAL
Pada bab ini,  peneliti memaparkan kondisi awal anak RA Khadijah 46, yang merupakan subyek penelitan tindakan kelas. Kondisi anak pada awalnya secara umum sama, Guru belum dapat mendeteksi secara jelas minat dan bakat anak yang sebenarnya karna belum ada penerapan metode dan pilihan kegiatan yang berbeda.
Melihat kondisi di atas, peneliti berusaha untuk melakukan penelitian agar minat dan bakat terdeteksi sejak awal, sehingga anak dapat menyalurkan minat dan bakatnya.
B.   Diskripsi Siklus I
1.  Siklus I
Langkah-langkah yang ditempuh pada perbaikan pembelajaran siklus I adalah:
a.  Guru menjelaskan beberapa kegiatan.
b.  Siswa memilih kegiatan yang di inginkan.
c.  Siswa melakukan kegiatan sesuai yang di inginkan.
d.  Guru menilai aktititas siswa.
Dengan proses pembelajaran di atas, dari jumlah 26 siswa, yang tidak hadir 4 siswa dan yang hadir 22 siswa, terdiri dari 12 siswa laki - laki dan perempuannya 10 siswa perempuan.
Dari jumlah tersebut terbagi menjadi 4 kelompok. Kelompok mewarnai, Kelompok menari, Kelompok menggambar dan Kelompok menggunting dan melipat.

KEGIATAN  SISWA
NO
JENIS KEGIATAN
NAMA
1.
MEWARNAI
    Rofiq, Syarif, Wilda, Dinda, Hilman, Femaz
2.
MENGGAMBAR 
  Tio, Yazid, Wulan, Dayat,    Amri, Zidan
3.
MENARI
      Rosi, Lila, Nur, Eva
4.
       MENGGUNTING DAN MELIPAT
      Kholiq, Rendra

Dari 26 anak yang memilih kegiatan yang tersedia sebanyak 18 anak, 4 anak tidak masuk sekolah, 4 anak masih belum dapat memilih salah satu dari kegiatan yang disediakan karna rata – rata mereka minta untuk masuk pada semua kelompok kegiatan, sehingga peneliti belum dapat mendeteksi keinginan mereka secara spesifik.



BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN


A.  Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian ini, dapat peneliti rumuskan beberapa kesimpulan, diantaranya :
1.   Perlu adanya metode khusus untuk kegiatan belajar yang lebih menarik minat dan bakat anak.
2.   Masih ditemukan beberapa anak yang masih bingung menentukan keinginannya.
3.   Peneliti sudah mempunyai beberapa gambaran tentang minat dan bakat anak.
B.  Saran Dan Tindak Lanjut
Berdasarkan kesimpulan yang tersebut, maka dapat dirumuskan saran-saran sebagai berikut :
1.   Kepada guru sekolah dasar agar mempertimbangkan pemberian materi pembelajaran dengan mengenalkan kepada siswa dengan menggunakan berbagai macam strategi. Salah satunya adalah strategi pembelajaran yang digunakan adalah tehnik belajar yang berpusat pada anak.
2.   Bagi guru hendaknya selalu mempunyai kreativitas dalam menggunakan strategi belajar yang diberikan kepada siswa.
3.   Menggunakan tehnik belajar yang berpusat pada anak sangat menumbuhkan semangat anak untuk belajar.



DAFTAR PUSTAKA
Arifin, I. 1998. Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengelola Madrasah Ibtidaiah dan Sekolah Dasar Berprestasi. Desertasi Tidak Dipublikasikan. Program PascasarjanaIKIP Malang
Arikunto, S. 2001 Dasar-Dasar Evalusi Pendidikan. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara
Bafadal, I. 1994. Proses Perubahan di sekolah. Desertasi Tidak Dipublikasikan. Boston: Allyn & Bacon
Bogdan, R. C., & Biklen, S. K. 1982. Qualitave Research In Education. Boston: Armas Duta Jaya.
Guba, E. G., & Lincoln, Y. S. 1981. Effective Evaluation. San Fransisco: Jossey-Bass Publishers
Hamalik, O. 2002. Perencanaan Pengajaran berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT Bumi Aksara
Miles, M. B., & Hubermen, A.M. 1984. Analisis Data Qualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Universitas Indonesia, Jakarta
Moleong, L. J. 1995. Metodologi PenelitianKualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Moleong, L. J. 2000. Mertodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Foto Kegiatan RA Khadijah 46

Silabus A_M-1 & 5